Hukum Bacaan Tajwid Pada Surat An-Nasr (ٱلنَصۡرُ) dan Artinya
GW - Dan bacalah Al – Qur’an dengan perlahan - lahan yang jelas. Salah satu nas atau dalil yang ada di dalam Al-Qur’an mengenai penting membaca Al-qur’an yang sesuai dengan makhroj dan huruf – hurufnya yang sesuai, pas, jelas dan menghakimi huruf sesuai dengan hak-haknya.
Kalian tentunya sudah mengerti bukan ?
bahwa tajwid itu begitu penting, yang mana hal itu juga di anjurkan dan
diperintahkan melalui ayat yang ada dalam Al-Qur’an itu sendiri.
Mengenai pembahasan kali
ini, yang bersangkutan dengan tajwid, yakni Hukum Bacaan Tajwid Pada Surat An-nasr
(ٱلنَصۡرُ) dan Artinya, sebelum membahas mengenai hukum bacaan apa saja yang
ada pada surat An-nasr, taukah kalian mengenai asbabun nuzul dari surat ini ?
dan suratnya An-nasr itu bacaanya bagaimana ? berikut ulasanya
Asbabun nuzul dari surat An-nasr
dimulai dari tentara quraisy yang ingin menyerang Rasulullah SAW ketika memasuki
kota mekkah, pada saat itu beliau memerintahkan Khalid bin Walid untuk memasuki
kota tersebut yakni mekkah dari dataran rendah untuk menyerang bala tentara
quraisy, yang mana khalid bin walid mendapatkan kemenanganya, sehingga
peristiwa bersejarah yang tentunya atas atas kehendak Allah, maka Jibril menghadap
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wasallah dengan membawa ayat yang terkandung didalam
surat An-Nasr. Berikut surat An-Nasr ayat 1-3
إِذَا
جَاۤءَ نَصۡرُ ٱللَّهِ وَٱلۡفَتۡحُ
وَرَأَیۡتَ
ٱلنَّاسَ یَدۡخُلُونَ فِی دِینِ ٱللَّهِ أَفۡوَاجࣰا
فَسَبِّحۡ
بِحَمۡدِ رَبِّكَ وَٱسۡتَغۡفِرۡهُۚ إِنَّهُۥ كَانَ تَوَّابَۢا
Artinya :
-* Apabila telah datang
pertolongan Allah dan kemenangan,
-* Dan engkau melihat
manusia berbondong-bondong masuk agama Allah,
-* Maka bertasbihlah
dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampunan kepada-Nya. Sungguh, Dia Maha
Penerima taubat.
Surat yang mengandung
intisari, mengenai perintah untuk bertasbih dan meminta ampun atas segala dosa
ketika mendapatkan kemenangan itu, yakni atas tentara quraisy yang akan
menyerang Rasulullah SAW. Begitu lembut dan belas kasihnya sehingga dalam kemenangan
itu tidak adanya rasa sombong dan jumawa Allah AZZA WAJALLA. (HR. Abdurrazak dari Ma’mar dari Zuhri dalam
kitab Al-Mushannaf)
Hukum Bacaan Yang
Terdapat Pada Surat An-nasr (ٱلنَصۡرُ)
Tentunya kalian semua
sudah tahu hukum bacaan tajwid itu apa saja, dan banyak sekali macamnya, dari
segi sifatnya, bentuknya, keluarnya huruf dan keadaan tertentu ketika harakat
diikuti dengan huruf-huruf hija’iyah yang jumlahnya ada 28, dikatakan juga ada
30 yang termasuk yakni (lam alif dan hamzah), didalam buku standar tajwid sendiri
dikatakan huruf hija’iyah itu sendiri ada 29, untuk lam alif tidak ada lebih jelasnya
silahkan baca pada artikel huruf huruf hija’iyah.
Hukum Bacaan Nun Sukun dan Tanwin Pada Surat An-nasr
(ٱلنَصۡرُ)
Ada 5 hukum nun sukun dan tanwin,
setiap hukumnya memiliki kriteria tersendiri untuk ditetapkan sebagai ha katas hukum
itu sendiri, baik dari segi bertemunya, keadaanya dan begitu juga cara bacanya,
untuk lebih jelasnya bisa kalian baca pada babnya nun sukun dan tanwin,
disitu telah dijelaskan secara gambling tinggal kemauan untuk membaca saja.
Hukum Bacaan Tawjid |
Lafadz |
Sebab |
Idgham bighunnah |
- |
- |
Idgham bilaghunnah |
- |
- |
Iqlab |
- |
- |
Idzhar |
- |
- |
Ikhfa |
- |
- |
Jadi pada surat An-Nasr tidak
ditemukan adanya hukum nun sukun dan tanwin. Mengapa ? yang dimaksud dengan nun
sukun dan tanwin yakni ketika dalam sebuah ayat, atau dalam kejadian, dimana
ada huruf nun yang berharakat sukun atau mati bertemu salah satu huruf hija’iyah.
Begitu pula juga ketika ada harakat
tanwin yakni apa saja ? dhummah tanwin, fathah tanwin, kasrah tanwin (keadaanya
dipangku huruf hija’iyah atau juga ada kondisi dibawah seperti kasroh tanwin)
diikuti atau bertemu dengan salah satu huruf hija’iyah maka dihukumi salah satu
hukum yang tergolong kedalam hukum nun sukun dan tanwin itu sendiri.
Hukum Bacaan Mim Sukun Pada Surat An-nasr
(ٱلنَصۡرُ)
Sudahkah kalian tahu ada berapa banyaknya
hukum sukun itu ? dan yang dimaksud mim sukun itu sendiri yang bagaimana ? dan
seperti apa ? bagaimana keadaanya ?
Mim sukun merupakan huruf hija’iyah yang
telah dihiasi dengan sebuah harakat yakni sukun (ْ) dengan
maksud untuk mempermudah bacaan, bentuknya seperti ini (مۡ), keadaanya harakat
sukun (harakat pertanda huruf tersebut dibaca mati) berada diatas huruf mim.
Hukum mim sukun sendiri terbagai
menjadi tiga bagian, setiap bagianya memliki syarat dan kriteria untuk masuk
kedalam bagian hukum mim sukun tersebut, lebih jelasnya untuk apa saja bagianya
? silahkan baca pada babnya hukum bacaan mim sukun.
Hukum Bacaan Tawjid |
Lafadz |
Sebab |
Ikhfa’ Syafawi |
- |
- |
Idgham Mistli |
- |
- |
Idzhar Syafawi |
بِحَمۡدِ |
Bertemunya mim sukun dengan huruf dal |
Jadi Pada Surat An-nasr (ٱلنَصۡرُ)
terdapat satu hukum bacaan yang termasuk kedalam bagian dari hukum mim sukun yakni
lafadz بِحَمۡدِ dibaca jelas dan
pendek, disitu terlihat keadaanya, ada mim sukun kemudian diikuti dengan huruf
yang termasuk bagian dari idzhar syafawi yakni dal.
Hukum Bacaan Mad Pada Surat An-nasr
(ٱلنَصۡرُ)
Terdapat 2 hukum bacaan mad yang
kemudian dirincikan lagi pada tiap 2 bagian itu, yakni pada bagianya mad asli (mad
thobi’i) dan mad far’I. mengenai apa saja bagianya silahkan baca pada babnya macam-macammad.
Hukum Bacaan Tawjid |
Lafadz |
Sebab |
Mad thobi’i |
إِذَا جَاۤءَ |
Fathah diikuti alif pada huruf dzal |
|
وَرَأَیۡتَ ٱلنَّاسَ |
Fathah diikuti alif pada huruf nun |
|
یَدۡخُلُونَ |
Dhummah diikuti wawu pada huruf lam |
|
فِی دِینِ |
Kasroh diikuti ya’ pada hurufnya fa’ dan dal |
|
أَفۡوَاجࣰا |
Fathah diikuti alif pada huruf wawu |
|
كَانَ تَوَّابَۢا |
Fathah diikuti alif pada huruf kaf dan wawu |
Mad wajib muttasil |
إِذَا جَاۤءَ |
Sebab Mad bertemu hazah dalam satu kalimat |
Mad jaiz munfassil |
- |
- |
Mad lazim |
- |
- |
Mad ‘Arid |
- |
- |
Mad lazim khilmi mutsaqol |
- |
- |
Mad lazim khilmi mukhoffaf |
- |
- |
Mad lazim harfi mutsaqol |
- |
- |
Mad lazim harfi mukhoffaf |
- |
- |
Mad farqi |
- |
- |
Mad ‘Iwad |
أَفۡوَاجࣰا |
Sebab mewaqofkan tanwin mahal nasob pada huruf
jim |
|
تَوَّابَۢا |
Sebab mewaqofkan tanwin mahal nasob pada huruf ba’ |
Mad lin |
- |
- |
Mad shilah |
- |
- |
Jadi pada surat An-Nasr (ٱلنَصۡرُ) terdapat tiga hukum
bacaan yang menjadi bagian dari pembagian hukum bacaan mad, yakni mad asli itu sendiri,
kemudian mad far’I yakni mad iwad dan mad wajib muttasil.
Hukum Bacaan Qalqalah Pada Surat An-nasr
(ٱلنَصۡرُ)
Qalqalah adalah goncangan, pengertian
lain qalqalah yaitu huruf yang apabila diucapkan terjadi goncangan pada
makhrojnya sehingga terdengar pantulan suara yang kuat. Lebih jelasnya silahkan
buka pada babnya sifat – sifat huruf.
Hukum Bacaan Tawjid |
Lafadz |
Sebab |
Qalqalah sughro |
یَدۡخُلُونَ |
Sebab huruf dal sukun asli berada ditengah
kalimat |
Hukum Bacaan Ghunnah Pada Surat An-nasr
(ٱلنَصۡرُ)
Ghunnah adalah suara dengung yang enak
dalam hidung, yang tersusun dalam huruf mim (م)
dan nun (ن). Atau dalam keterngan lain ghunnah adalah
ketika ada nun (ن) atau mim (م) yang bertasydid.
Hukum Bacaan Tawjid |
Lafadz |
Sebab |
Ghunnah |
وَرَأَیۡتَ ٱلنَّاسَ |
Ada nun yang bertasydid |
|
إِنَّهُ |
Ada nun yang bertasydid |
Ada 2 huruf yang menjadikan keadaanya
huruf dan harakat beserta tanda baca dihukumi ghunnah yakni mim dan nun, pada
surat An-Nasr (ٱلنَصۡرُ)
terdapat
2 keadaan yang dihukumi hukum bacaan ghunnah yakni seperti pada tabel diatas.
Jadi pada surat An-Nasr (ٱلنَصۡرُ) terdapat variasi dan macam hukum bacaan, antara lain adanya hukumnya mad, hukum mim sukun dan juga sifatnya qalqalah dan ghunnah , namun pada surat An-Nasr (ٱلنَصۡرُ) tidak ditemukan adanya tanda terjadinya keadaanya yang mengharuskan untuk menghukumi bagian dari hukum bacaan nun sukun dan tanwin.
Itulah artikel mengenai Hukum Bacaan Tajwid Pada Surat An-Nasr (ٱلنَصۡرُ) dan Artinya semoga bermanfaat, salam dari kami griya waras, see u next time.
GW Berbagi
Belajar : Akhlak
Belajar : Fiqih
Belajar : Tajwid
Posting Komentar untuk "Hukum Bacaan Tajwid Pada Surat An-Nasr (ٱلنَصۡرُ) dan Artinya"