Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengenali Maksud Dari Ikhfa’ Bima’na Jadid Pengertian dan Contoh GW

GW - Ikhfa’ Bima’na Jadid merupakan ikhfa’ dengan dengan artian baru, apa yang dimaksud baru yakni huruf-hurufnya ikhfa yang letaknya ada diakhir kalimat dengan syarat sukun karena adanya waqof sedangka huruf sebelumnya itu mati asli.

Ada berbagai macam varian mengenai bentuk bacaan ikhfa dari mulai bab hukumnya nun sukun dan tanwin, kemudian babnya hukum mim sukun, kemudian dilihat dari tingkatan ikhfa dan ikhfa dengan makna baru ini.

Dalam bukunya K. Ahmad Bashori diterangkan mengenai ikhfa’ bima’na jadid yang disitu terdapat pembagian huruf-hurufnya kemudian syarat-syarat mengenai berlakunya huruf tersebut dihukumi dengan ikhfa’ jadid lalu juga ada penjelasannya.


Pengertian Ikhfa’ Bima’na Jadid

Mengenai arti dari ikhfa’ itu sendiri adalah menyamarkan sedangkan bima’na jadid artinya dengan arti baru jadi ikhfa’ bima’na jadid adalah menyamarkan dengan arti baru.

Secara istilah yaitu menyamarkan hurufnya ikhfa’ yang termasuk kedalam hurufnya ikhfa’ jadid yaitu RO, DHO, LAM, MIM, NUN, WAWU, HA’, YA kedalam bagian dari huruf-huruf sebelumnya, sehingga huruf tersebut terlihat namun seperti tidak terlihat atau ada namun seperti tidak ada oleh karena itulah dikatakan baru.


Contoh-Contoh Ikhfa’ Jadid

Huruf Ikhfa Jadid

Contoh-Contoh

Sebab dan Alasan

ر

وَالْعَصْرِ

Karena adanya RO’ terletak di akhir kalimat kemudian disukun karena waqof yang didahului dengan huruf mati yang asli tidak dibuat dan huruf RO’ tidak bertasydid

ل

لِيَوْمِ الْفَصْلِۚ

Karena adanya LAM terletak di akhir kalimat kemudian disukun karena waqof yang didahului dengan huruf mati yang asli tidak dibuat dan huruf LAM tidak bertasydid

ن

وَّيَقْبِضْنَ

Karena adanya NUN terletak di akhir kalimat kemudian disukun karena waqof yang didahului dengan huruf mati yang asli tidak dibuat dan huruf NUN tidak bertasydid

م

صُمٌّ  بُكْم

Karena adanya MIM terletak di akhir kalimat kemudian disukun karena waqof yang didahului dengan huruf mati yang asli tidak dibuat dan huruf MIM tidak bertasydid

ض

لَكُمُ الْاَرْضَ

Karena adanya DHO terletak di akhir kalimat kemudian disukun karena waqof yang didahului dengan huruf mati yang asli tidak dibuat dan huruf DHO tidak bertasydid

ي

 نَحْنُ نُحْيِ

Karena adanya YA’ terletak di akhir kalimat kemudian disukun karena waqof yang didahului dengan huruf mati yang asli tidak dibuat dan huruf YA’ tidak bertasydid

ه

عَلٰى وَجْهِ

Karena adanya HA’ terletak di akhir kalimat kemudian disukun karena waqof yang didahului dengan huruf mati yang asli tidak dibuat dan huruf HA’ tidak bertasydid

Dari contoh-contoh diatas maka akan timbul sebuah pertanya bagaimana hal itu bisa terjadi dan dinamakan ikhfa’ jadid, jawaban yakni mengacu pada pengertian dari ikhfa’ jadid diatas yan merupakan dari dan termasuk dan memenuhi syarat terbaca dan dihukuminya ikhfa’ jadid maka hal itu bisa hukumi dan bisa ditegaskan termasuk bacaan ikhfa’ jadid.


Syarat-Syarat Ikhfa' Jadid

Mengenai syarat-syaratnya bisa dikatakan ikhfa’ jadid antara lain :

  • Terletak diakhir kata
  • Disukun karena waqof
  • Didahului oleh huruf mati yang asli
  • Huruf 8 Yakni RO, DHO, LAM, MIM, NUN, WAWU, HA’, YA tersebut tidak ditasydid.

Apabila hilang salah satu dari 4 syarat tersebut maka tidak terjadi adanya hukum ikhfa’ jadid, bisa jadi itu menjadi hukum bacaan yang lain seperti misal Hukum bacaan mad atau yang lainya.

Didalam kitab Nadhoroot fii ilmit tajwid karangan dari Idris Abdul Hamid Alkallak didalam kitabnya diterangkan dan ditegaskan bahwa memberhentika bacaan misalkan عَلٰى وَجْهِ dibaca dengan jimnya itu berharakat kasroh itu tidak boleh dan sebuah kesalahan (lahn) yang harus dibenarkan apabila membaca al-Qur’an, bilamana keadaanya tidak dalam membaca al-Qur’an boleh saja, karena dalam membacanya al-Qur’an itu tidak boleh merubah baik dari makna dan hurufnya.

Oleh karenannya berhati-hati dalam membaca al-Qur’an lebih baik dari pada membaca dengan serampangan dan sembrono karena adanya ilmu tajwid itu untuk memperbaiki bacaan dan memperbagus bacaan yang aslinya tidak sesuai dan salah maka disesuaikan dan dibenarkan.  

Nah, itulah artikel mengenai Mengenali Maksud Dari Ikhfa’ Bima’na Jadid Pengertian dan Contoh GW semoga bermanfaat untuk penulis dan pembaca. See u next time salam dari kami griyawaras.com.

Saran Video Trending Fokus Artis

GW Berbagi 

Belajar : Akhlak

Belajar : Fiqih

Belajar : Tajwid

Posting Komentar untuk "Mengenali Maksud Dari Ikhfa’ Bima’na Jadid Pengertian dan Contoh GW"