10 Dasar Pokok Ilmu Tajwid GW
GW - Ada 10 dasar pokok ilmu tajwid yang perlu diketahui di antaranya adalah tentang pengertianya, tentang tata letaknya, tentang buahnya, tentang keutamaanya, tentang nisbatnya, tentang perumusnya, tentang ambilanya, tentang tujuan akhirnya, tentang masalah-masalahnya, tentang hukumnya.
Nah, dari ke 10 dasar ini setiap dasarnya memiliki
pemandangan yang berbeda dari padanya yakni soal tajwid, hal ini diterangkan
dalam Bukunya simbah KH. Maftuh Bastul Birri yang berjudul Tajwid Jazariyah.
Itulah keunikan dari sebuah ilmu, semakin dalam menyelami akan semakin banyak sekali menemukan sesuatu hal yang membuat candu. Dibawah akan diulas mengenai ke 10 dasar ilmu tajwid dari mulai pengertian tajwid dan masalah lainya.
- Tentang Pengertian Tajwid
Pengertian ilmu tajwid dari segi bahasa tajwid artinya
memperbaiki, membuat baik, membuat bagus akan sesuatu apa saja.
Menurut istilah “Ulama ahli bacaan Al-Qur’an, terbagi
menjadi 2 bagian :
Bagian pertama dinamakan tajwid ‘ilmy atau tajwid teori,
yaitu mengetahui pedoman – pedoman dan ketentuan ketentuan yang telah
digariskan oleh para ‘Ulama ahli tajwid dan yang telah dibukukan oleh para imam
Qorro’, yaitu tentang makhorijul huruf dan sifatnya, tentang huruf yang
mislain, mutaqorribain dan mutajanissain, tentang hukumnya nun mati, tanwin dan
mim mati, tentang macam-macam bacaan mad dan hukumnya, tentang waqof dan ibtidak,
tentang kalimat yang maqtu’ dan mausul dan ta’ marbutoh dan majruroh dan begitu
seterusnya apa saja yang telah ditetapkan oleh para ‘Ulama.
Bagian kedua dinamakan tajwid ‘amaliy atau tajwid
praktek, yaitu mengukuhkan bacaan huruf-huruf al-Qur’an, dan menguatkan
pengucapan kalimat-kalimatnya, dan sampai poll di dalam memperbagus
lafadz-lafadznya, dan mendatangi bacaan yang sefasih mungkiin dan selurusnya
ucapan.
Tajwid menurut imam Ibnul Jazariy dalam kitab an-Nasyr
tajwid itu adalah Masdar artinya tajwid itu mendatangi bacaan dengan memperbagus
ucapanya, bebas dari rendah dan jelek dalam ucapanya artinya sampai bisa poll
tepatnya dan pol dalam memperbagusnya.
Dan tidak diragukan lagi bahwa ummat ini sebagaimana mereka disuruh beribadah memahami ma’na Al-Qur’an dan mengamalkanya, mereka pun juga disuruh beribadah dengan membenarkan bacaanya dan menegakkan huruf-hurufnya dengan yang sesuai dengan sifat-sifatnya bacaan yang telah diterima dari para guru-guru qiroah yang sanadnya bersambung-sambung sampai bertemu dengan Rasulullah Saw. Yang betul-betul fasih dan arab asli, yang tidak boleh menyimpang dari itu pindah kelainnya.
- Tentang Letaknya
Letaknya ilmu tajwid adalah didalam kalimat-kalimat
al-Qur’an agar dibaca dengan sebagus mungkin dengan bisa memenuhi makhrojnya
huruf, sifatnya, haq dan mustahaqnya huruf. Menurut Sebagian Ulama’ memasukkan
Hadits Nabi harus juga dibaca dengan bertajwid, namun menurut mayoritas Ulama,
tajwid hanya untuk membaca al-Qur’an saja.
- Tentang Buahnya
Buah hasilnya dari pada mengetahui ilmu tajwid adalah
untuk menjaga lisan dari kesalahan dan kekeliruan dalam membaca al-Qur’an. Sehingga
meminimalisir terjadinya kesalahan dalam pengucapan dan pembacaanya.
- Tentang keutamaanya
Keutamaan ilmu tajwid adalah setidak-tidakya termasuk
paling mulianya ilmu, atau justru yang paling mulia sendiri, karena hubunganya
dengan yang paling mulianya kalam yang diturunkan kepada yang paling mulianya
manusia yang telah diutus.
- Tentang Nisbatnya
Nisbatnya ilmu tajwid dengan ilmu-ilmu lain adalah
sesuatu ilmu syariat yang menyendiri, bukan ilmu cabangan.
- Tentang Perumusanya
Perumus ilmu tajwid adalah para Imam-imam Qiro’ah. Ada
yang mengatakan bahwa pencetus pertamanya adalah imam Hafs ad-Duriy rowinya
imam Abu ‘Amr al-Basriy dan al-Kis-iy. Dan yang pertama mengarang ilmu tajwid
adalah imam Musa al-Khaqoniy al-Baghdadiy yang wafat pada tahun 325 H. Waqila :
pertama pengarang tajwid adalah imam Makkiy bin Abi Talib al-Qisiy yang wafat
pada tahun 437 H. didalam kitabnya “ar-Ri’ayah” beliau berkata : aku tidak
pernah tahu bahwa ada seseorang yang mendahuluiku mengarang seperti kitab ini..
dst (wallahu’alam).
- Tentang Ambilannya
Ambilannya adalah cara membaca Rasulullah Saw. Kemudian
dari cara membaca para sahabat setelahnya dan para Tabi’in, para pengikut Tabi’in
dan para Imam-imam, terus sampai kepada kita dengan cara yang mutawatir melalui
jalur para guru-guru.
- Tentang Tujuan Akhirnya
Tujuan akhir dari pada ilmu tajwid adalah agar mendapatkan
apa-apa yang dijanjikan oleh Allah kepada para ahli Qur’an yaitu bisa mendapat
pahala yang paling memuaskan dan kenikmatan yang abadi.
- Tentang Masalah-masalahnya
Masalah-masalahnya ilmu tajwid adalah semua ketetapan –
ketetapan yang menyeluruh yang denganya bisa diketahui hukum juz-iyyahnya,
seperti setiap huruf mad bertemu dengan sukun asli maka wajib dibaca panjang 3
alif (6 harakat), dan seperti setiap mim mati bertemu huruf ba’ maka wajib
dibaca ikhfa’ dan seterusnya.
- Tentang Hukumnya
Bahwa tajwid itu ada 2 macam yakni tajwid ‘ilmiy (teori)
dan ‘amaliy (praktek), maka mengenai tajwid ‘ilmiy hukumnya bagi orang islam
umum hanya sunnat, tidak wajib, karena sahnya membaca al-Qur’an itu tidaklah
terbatas pada pengetahuan hukum ilmu tajwid, seperti ilmu-ilmu syara’ lainnya
yang sahnya ‘ibadah itu tidaklah terbatas harus mengetahui ilmunya.
Adapun bagi para ahli ilmu, mengetahui ilmu tajwid itu
hukumnya fardhu kifayah, hendaknya didalam ummat ini selalu ada segolongan yang
menunaikan tugas belajar dan mengajar ilmu ini kepada orang yang mempelajarinya.
Maka ketika sudah ada segolongan dari mereka yang menunaikan tugas penting ini,
gugurlah dosanya orang lain. Kalau tidak ada yang menjalankan maka berdosa
semuanya.
Adapun yang bagian tajwid ‘amaliy (tajwid praktek),
maka hukumnya fardhu ‘ain atau wajib ‘ain atas setiap orang yang akan membaca
sesuatu dari al-Qur’an, baik sedikit maupun banyak, baik laki-laki maupun
perempuan dari semua orang yang telah mukallaf, Hukum ini yaitu hukum wajib
adalah hukum yang telah tetap menurut al-Kitab, As-Sunnah, dan Ijma’ul ummah
(mufakatnya para Ulama’).
Banyak sekali bahasan mengenai hukum ilmu bacaan tajwid itu, mulai dari cara berhentinya, cara memulai bacaan yang benar, panjang dan pendek, dan tempat keluarnya huruf, kemudian setiap huruf satu bertemu dengan huruf lainya dihukumi apa ? dan dibaca bagaimana ? semua perlu proses perlahan untuk mempelajarinya, oleh karena itulah mari kita semua selalu meningkatkan kemampuan dan melatih diri untuk dan agar supaya dalam membaca al-Qur'an sesuai ajaran rasulullah SAW.
Nah, itulah artikel mengenai 10 dasar pokok ilmutajwid GW yang dinukil dari buku tajwid jazariyyah by KH. Maftuh Basthul Birri mudah-mudahan
dapat menambah wawasan mengenai bagaiman hukum tajwid dan pengertianya begitupun
juga manfaatnya salam dari kami griyawaras.com see u next time.
Saran Video Trending Fokus Artis
GW Berbagi
Belajar : Akhlak
Belajar : Fiqih
Belajar : Tajwid
Posting Komentar untuk "10 Dasar Pokok Ilmu Tajwid GW"