Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ada Hukum Bacaan Apa Saja Pada Surat An-nasr GW

GWApa sajakah hukum bacaan yang ada pada surat An-Nasr ? sebutkan ! dan jelaskan mengapa bisa dihukumi bacaan mim sukun, bacaan nun sukun, bacaan mad, bacaan idgham mutamasillain, atau hukum bacaan lainya ! misalkan ada”.

Untuk mencari tahu bahwa pada surat an-nasr itu terdapat hukum bacaan apa saja ? sebaiknya lebih dahulu mengetahui pengertian dari setiap hukum bacaan tajwid satu persatu dari mulai ghunnah, ikhfa, idzhar syafawi, sampai kemudian mad, syukur tahu akan sifat-sifat hurufnya sehingga tidak hanya tahu hukum bacaanya saja, namun bisa melafadzkan setiap hurufnya dengan tepat dan benar misalnya pada sifat hams, sifat jahr dll, mengena apa itu sifat hams ? silahkan bisa dipelajari pada babnya pengertian sifat hams dan bagian hurufnya.

Dengan diketahui dan dipahaminya pada setiap hukum bacaan, maka diharapkan akan mempermudah dan lebih detail dalam mencari atau menentukan hukum bacaan tersebut, apalagi tahu arti dari surat an-nasr sehingga tidak hanya pandai dalam bidang tajwid, namun juga bisa tahu akan arti dari surat an-nasr. berikut arti dari surat an-nasr ayat 1- 3 :

Arti surat an-nasr :

_* apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan

_* dan engkau melihat manusia berbondong-bondong masuk agama allah

_* maka bertasbihlah dengan memuji tuhanmu dan mohonlah ampunan kepada-Nya. Sungguh dia maha penerima taubat.

Sesungguhnya Allah maha pembuka hidayah pada setiap makhluknya dengan segala kekuasaan dan ridhonya, oleh karenanya sebagai hamba sebaiknya selalu mengingat dan selalu bersyukur.

bagaimana caranya bersyukur ? dan mengingat Allah SWT, salah satunya yakni dengan beribadah sholat, ngaji dengan baik dan benar yang sesuai ajaran Rosulullah SAW, yang telah diajarkan pada sahabat - sahabatnya (pengikutnya terdahulu hingga sampai pada sekarang ini). 

Bentuk dari cara bersyukur dan mengingat Allah SWT lainnya yakni dengan cara mempelajari dan memahami apa saja hukum bacaan yang ada pada surat an-nasr, tidak hanya surat an-nasr saja, namun juga pada surat - surat yang lainya.

إِذَا جَاۤءَ نَصۡرُ ٱللَّهِ وَٱلۡفَتۡحُ * وَرَأَیۡتَ ٱلنَّاسَ یَدۡخُلُونَ فِی دِینِ ٱللَّهِ أَفۡوَاجࣰا * فَسَبِّحۡ بِحَمۡدِ رَبِّكَ وَٱسۡتَغۡفِرۡهُۚ إِنَّهُۥ كَانَ تَوَّابَۢا

Ada Hukum Bacaan Apa Saja Pada Surat An-Nasr ?

Hukum bacaan tajwid itu banyak sekali macamnya, supaya mudah dalam mencari tahu hukum bacaan apa saja yang terkandung pada setiap kalimah, didalam buku dan kitab tentang tajwid telah dikelompok - kelompokkan menurut bagianya dan ketentuanya masing - masing, sehingga bisa lebih mudah dalam mencari tahunya, yakni dimulai dari hukum bacaan ghunnah, lalu hukum bacaan nun sukun dan tanwin, hukum bacaan mim sukun, hukum bacaan idgham soghir, kemudian hukum bacaan mad. Berikut ulasanya :

Hukum bacaan Ghunnah

Ghunnah ini termasuk juga bagian dari sifatul huruf, pada babnya sifatul huruf sudah dijelaskan secara singkat disitu, namun belum detail bagaimana terjadinya hukum bacaan ghunnah, jadi ghunnah itu ketika ada huruf mim dan nun bertasydid maka harus dibaca dengung atau panjang satu alif.

Mengapa tergolong kedalam sebuah hukum pada yang demikian ? karena lebih kuatnya keadaan ketika nun dan mim tersebut ketika hidup ataupun mati dibandingkan ketika bertasydid. Jadi nanti yang tergolong ke hukum bacaan ghunnah yang nun (ن) dan mim (م) bertasydid saja.

Ditemukan pada ayat 2 dan 3 yakni (ٱلنَّاسَ) dan (إِنَّهُ) mengapa keduanya di hukumi ghunnah ? karena sebab adanya tasydid dan huruf sebelumnya hidup sehingga ghunnahnya kuat dan dibaca panjang satu alif.

Hukum Nun Sukun dan Tanwin

Hukum Nun Sukun dan Tanwin itu ada lima (5) pada artikel Hukum nun mati dan tanwin disitu telah dijabarkan uraianya, baik dari pembagian dan pengertianya silahkan dibuka. Nah pada surat an-nasr tersebut, adakah hukum bacaan dari ke 5 bagian tersebut ?

Setelah diamati secara teliti pada surat an-nasr ternyata tidak ada indikasi untuk ditemukannya hukum bacaan nun sukun dan tanwin, karena tidak ditemukanya nun yang tersukun kemudian juga tidak ditemukannya tanwin pada tengah kalimah.

Pada bagianya tanwin ini sebetulnya ada, namun bisa terjadi hukum bacaan ketika lafadz ini diwasolkan, berbeda lagi ketika di waqofkan yang terjadi nanti malahan hukum bacaan mad silahkan simak lafadz berikut (أَفۡوَاجࣰا) ini adalah keadaan mad, namun apabila diwasolkan ke ayat selanjutnya maka yang terjadi hukum bacaan ikhfa’ simak lafadz berikut

(أَفۡوَاجࣰا * فَسَبِّحۡ) karena bertemunya fathah tanwin dengan huruf fa’ (فَ) yang termasuk hurufnya ikhfa’ pada babnya nun sukun dan tanwin.

Hukum Mim Sukun atau Mim Mati (Sakinah)

Perlu di ingat bahwa Pembagian hukum mim sukun itu ada 3, apa saja hukum bacaan mim sukun itu ? silahkan buka pada artikel 3 pembagian hukum mim Sakinah silahkan dibuka bagi yang belum tahu apa saja bagianya.

Pada surat an-nasr ini, adakah hukum bacaan mim sukun ? ditemukan pada ayat ke 3 menjadi bagianya dari hukum bacaan idzhar syafawi yakni pada lafadz (بِحَمۡدِ) karena bertemunya mim (مۡ) sukun dengan dal (دِ), sehingga terbaca jelas dan pendek, tanpa berhenti atau nanti terjadi saktah.

Hukum Bacaan Mad

Hukum mad sebetulnya terbagi menjadi 2 yakni mad thobi’I dan mad far’I atau mad cabang namun secara umum mad dibagi menjadi 13 apa saja hukum mad tersebut ? silahkan dibuka pada artikel macam-macam mad beserta pengertiannya.

Pada surat an-nasr adakah hukum bacaan mad ?

Ditemukan pada ayat 1 mad thobi’I atau mad asli dan mad wajib muttashil ditunjukkan pada lafadz (إِذَا) karena bertemunya fathah dengan alif dan (جَاۤءَ) karena adanya mad bertemu dengan hamzah dalam satu kalimat.

Ditemukan pada ayat 2 hukum bacaan mad thobi'iy dan mad iwad (وَرَأَیۡتَ ٱلنَّاسَ یَدۡخُلُونَ فِی دِینِ ٱللَّهِ أَفۡوَاجࣰا) disitu ada beberapa sebab, karena adanya fathah dibarengi dengan alif, ada juga kasroh dibarengi dengan ya mati, kemudian adanya fathah tanwin dibarengi dengan alif oleh karenanya waqof maka tanwin itu hilang digantikanya alif, jadi terbaca panjang (Mad Iwad).

Jadi pada surat an-nasr terdapat hukum bacaan atau ditemukan berbagai macam-macam hukum bacaan, di antaranya ghunnah, ikhfa’, idzhar syafawi, mad iwad, mad thobi’iy dengan penempatan ayat yang berbeda tapi ada pula yang terkumpul dalam satu ayat. Untuk kalian yang masih bingung mengenai ada hukum bacaan apa saja pada surat An-nasr silahkan bisa ditanyakan langsung atau bisa melalui contact person kami. Ok thank u see u next time salam dari kami griya waras.

GW Berbagi 

Belajar : Akhlak

Belajar : Fiqih

Belajar : Tajwid

Posting Komentar untuk "Ada Hukum Bacaan Apa Saja Pada Surat An-nasr GW"