Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hukum Bacaan Tajwid pada Surat Al-‘Adiyat (ٱلۡعَـٰدِیَـٰتِ) dan Artinya

GW – Dalam mencari hukum bacaan tajwid, penting untuk mengetahui hukum bacaan tajwid yang semestinya, tidaklah mungkin seseorang yang tidak paham akan konsep hukum nun sukun menetapkan hukum tersebut pada lafadz, begitupun juga pada hukum tajwid lainya.

Berbagai macam bacaan tajwid terdapat dalam Al-Qur’an, oleh karenanya tidak lah hanya cukup bisa baca saja, namun juga memperhatikan panjang dan pendek, berhenti dan melanjutkan, tipis dan tebalnya huruf dan sebagainya itu.

Sepertinya halnya membaca pada surat Al-‘Adiyat, ini tidak tentang membaca saja, namun juga tentang tajwidnya, guna untuk menyempurnakan bacaan, sehingga tidak menyalahi dari pada maksud dan kandungan arti yang disampaikan pada ayat tersebut.

Hukum bacaan tajwid pada surat Al-‘Adiyat, akan diuraikan mengenai hukum bacaan tajwid tentang nun sukun, mim sukun, mad, dan beberapa sifat seperti ghunnah dan juga qalqalah, baik sughro dan juga kubro. Berikut ini ayat dari bacaan surat Al-‘Adiyat.

Hukum bacaan tajwid yang ada pada Surat Al-‘Adiyat (ٱلۡعَـٰدِیَـٰتِ)

Sebelum membahas mengenai hukum bacaannya, sudahkah kalian tahu tentang arti dari Surat Al-‘Adiyat (ٱلۡعَـٰدِیَـٰتِ) ? berikut ini arti Surat Al-‘Adiyat (ٱلۡعَـٰدِیَـٰتِ).

 

وَٱلۡعَـٰدِیَـٰتِ ضَبۡحࣰا

فَٱلۡمُورِیَـٰتِ قَدۡحࣰا

فَٱلۡمُغِیرَ ٰ⁠تِ صُبۡحࣰا

فَأَثَرۡنَ بِهِۦ نَقۡعࣰا

فَوَسَطۡنَ بِهِۦ جَمۡعًا

إِنَّ ٱلۡإِنسَـٰنَ لِرَبِّهِۦ لَكَنُودࣱ

وَإِنَّهُۥ عَلَىٰ ذَ ٰ⁠لِكَ لَشَهِیدࣱ

وَإِنَّهُۥ لِحُبِّ ٱلۡخَیۡرِ لَشَدِیدٌ

أَفَلَا یَعۡلَمُ إِذَا بُعۡثِرَ مَا فِی ٱلۡقُبُورِ

وَحُصِّلَ مَا فِی ٱلصُّدُورِ

إِنَّ رَبَّهُم بِهِمۡ یَوۡمَىِٕذࣲ لَّخَبِیرُۢ

 

Arttinya :

-* Demi kuda perang yang berlari kencang terengah-engah,

-* Dan kuda yang memercikkan bunga api (dengan pukulan kuku kakinya),

-* Dan kuda yang menyerang (dengan tiba-tiba) pada waktu pagi,

-* Sehingga menerbangkan debu,

-* Lalu menyerbu ke tengah-tengah kumpulan musuh,

-* Sungguh, manusia itu sangat ingkar, (tidak bersyukur) kepada Tuhannya,

-* Dan sesungguhnya dia (manusia) menyaksikan (mengakui) keingkarannya,

-* Dan sesungguhnya cintanya kepada harta benar-benar berlebihan.

-* Maka tidakkah dia mengetahui apabila apa yang di dalam kubur dikeluarkan,

-* Dan apa yang tersimpan di dalam dada ditumpahkan?

-* Sungguh, Tuhan mereka pada hari itu Mahateliti terhadap keadaan mereka.

Hukum Nun Sukun dan Tanwin pada Surat Al-‘Adiyat (ٱلۡعَـٰدِیَـٰتِ)

Hukum bacaan nun sukun ini, biasanya dipelajari pada awal-awal pembelajaran tajwid, sebelum memasuki pembelajaran hukum-hukum lainya, hukum yang dasar ini, kalo dikampung yang paham akan bacaan nun sukun dan tanwin cukup banyak, karena termasuk hukum dasar.

Hukum bacaan nun dan tanwin jumlahnya ada yang mengatakan ada 5 dan juga ada yang mengatakan ada 6, yang disertai dengan idzhar halqi dan idzhar Mutlaq, namun pastinya hukum bacaan nun sukun ada 5 seperti halnya yang telah diuraikan pada babnya hukun nun sukun dan tanwin.

Hukum Bacaan Tawjid

Lafadz

Sebab

Idgham bighunnah

-

-

Idgham bilaghunnah

یَوۡمَىِٕذࣲ لَّخَبِیرُۢ

Kasroh tanwin pada dzal bertemu dengan lam

Iqlab

-

-

Idzhar

-

-

Ikhfa

إِنَّ ٱلۡإِنسَـٰنَ

Nun sukun bertemu dengan sin

Jadi pada hukum nun sukun dan tanwin ditemukan ada 2 hukum di surat al adiyat, pada lafadz berikut ini إِنَّ ٱلۡإِنسَـٰنَ, یَوۡمَىِٕذࣲ لَّخَبِیرُۢ  yang mengarah ke hukum ikhfa dan idgham bilaghunnah, dengan alasan terdapat pertemuan antara nun sukun dan juga huruf-hurufnya ikhfa dan idgham.

Hukum Mim Sukun pada Surat Al-‘Adiyat (ٱلۡعَـٰدِیَـٰتِ)

Hukum bacaan mim sukun itu ada 3 bagian, ada ikhfa’ syafawi, idzhar syafawi, dan idgham mistli mengenai apa itu pengertian dari ketiga bagain tersebut, bisa dibaca pada babnya mim sukun dan pembagiannya.

Hukum Bacaan Tawjid

Lafadz

Sebab

Ikhfa’ Syafawi

إِنَّ رَبَّهُم بِهِمۡ

-

Idgham Mistli

-

-

Idzhar Syafawi

بِهِمۡ یَوۡمَىِٕذࣲ

Mim sukun bertemu dengan Sin

Jadi pada surat al-adiyat untuk hukum mim sukun ditemukan adanya 2 lafadz yang harus di baca ikhfa’ syafawi dan idzhar syafawi berikut lafadznya إِنَّ رَبَّهُم بِهِمۡ, بِهِمۡ یَوۡمَىِٕذࣲ

Hukum Mad pada Surat Al-‘Adiyat (ٱلۡعَـٰدِیَـٰتِ)

Mad itu ada mad thobi’I dan mad far’I atau disebut juga mad cabang, jumlahnya ada banyak sekali mad cabang dan bermacam – macam sebab kenapa dibaca mad cabang dan dihukumi mad cabang ? kalo mad thobi’I sudah jelas dengan bertemunya salah satu huruf tiga beserta harakat yang di tentukan. Lebih jelasnya bisa dibaca pada babnya macam – macam mad.

Hukum bacaan tajwid

Lafadz

Sebab

Mad thobi’i

وَٱلۡعَـٰدِیَـٰتِ

Ada 2 pada ‘ain dan juga ya, sebab fathah diikuti alif

 

فَٱلۡمُورِیَـٰتِ

Ada dua pada mim dan ya, dhummah diikuti wawu, dan fathah diikuti alif

 

فَٱلۡمُغِیرَ ٰ⁠تِ

Ada 2 pada ghain dan ro, sebab kasroh diikuti ya, fathah diikuti alif

 

فَأَثَرۡنَ بِهِۦ

Pada ha’ sebab kasroh diikuti ya’

 

فَوَسَطۡنَ بِهِۦ

Pada ha’ sebab kasroh diikuti ya’

 

إِنَّ ٱلۡإِنسَـٰنَ لِرَبِّهِ

Pada sin sebab fathah diikuti alif

 

لِرَبِّهِۦ لَكَنُودࣱ

Pada ha’ sebab kasroh diikuti ya’

 

وَإِنَّهُۥ عَلَىٰ ذَ ٰ⁠لِكَ

Ada 3 pada ha’, dzal dan lam, sebab dhummah diikuti wawu dan fathah diikuti alif

 

وَإِنَّهُۥ لِحُبِّ

Pada ha’ sebab dhommah diikuti wawu

 

أَفَلَا یَعۡلَمُ

Pada lam sebab fathah diikuti alif

 

إِذَا بُعۡثِرَ مَا فِی ٱلۡقُبُورِ

Ada dua pada dzal dan mim sebab fathah diikuti alif

 

وَحُصِّلَ مَا فِی

Pada mim sebab fathah diikuti fathah

Mad wajib muttasil

-

-

Mad jaiz munfassil

-

-

Mad lazim

-

-

Mad ‘Arid

لَكَنُودࣱ

Mad bertemu dengan sukun karena berhenti

 

لَشَهِیدࣱ

Mad bertemu dengan sukun karena berhenti

 

لَشَدِیدٌ

Mad bertemu dengan sukun karena berhenti

 

فِی ٱلۡقُبُورِ

Mad bertemu dengan sukun karena berhenti

 

فِی ٱلصُّدُورِ

Mad bertemu dengan sukun karena berhenti

 

یَوۡمَىِٕذࣲ لَّخَبِیرُۢ

Mad bertemu dengan sukun karena berhenti

Mad lazim khilmi mutsaqol

-

-

Mad lazim khilmi mukhoffaf

-

-

Mad lazim harfi mutsaqol

-

-

Mad lazim harfi mukhoffaf

-

-

Mad farqi

-

-

Mad ‘Iwad

ضَبۡحࣰا

Sebab fathah tanwin di akhir kalimat yang diwaqofkan diganti dengan mad thobii

 

قَدۡحࣰا

Sebab fathah tanwin di akhir kalimat yang diwaqofkan diganti dengan mad thobii

 

صُبۡحࣰا

Sebab fathah tanwin di akhir kalimat yang diwaqofkan diganti dengan mad thobii

 

نَقۡعࣰا

Sebab fathah tanwin di akhir kalimat yang diwaqofkan diganti dengan mad thobii

 

جَمۡعًا

Sebab fathah tanwin di akhir kalimat yang diwaqofkan diganti dengan mad thobii

Mad lin

-

-

Mad shilah

-

-

Mad badal

-

-

Pada hukumnya mad terdapat  3 hukum bacaan seperti mad iwad, mad arid, dan juga mad asli itu sendiri, sebabnya tentunya berbeda sesaui dengan ketentuan masing-masing jenis dari pada mad, silahkan bisa dilihat pada tabel untuk lafadz dan juga sebab musababnya. Untuk lebih jelasnya bisa dipelajari pada babnya macam-macam mad.

Hukum Bacaan Qalqalah pada Surat Al-‘Adiyat (ٱلۡعَـٰدِیَـٰتِ)

Qalqalah adalah goncangan, pengertian lain qalqalah yaitu huruf yang apabila diucapkan terjadi goncangan pada makhrojnya sehingga terdengar pantulan suara yang kuat. Ada 5 huruf qalqalah yakni {Ba’ (ب), Jim (ج), Dal (د), Tho’ (ط), Qaf (ق)}. Sedangkan qalqalah ini dibedakan menjadi 2 yakni kubro dan sugro, Lebih jelasnya silahkan buka pada babnya Qalqalah.

Hukum Bacaan Tawjid

Lafadz

Sebab

Qalqalah Sugro

ضَبۡحࣰا

Sebab ba’ sukun asli di Tengah kalimat

 

قَدۡحࣰا

Sebab dal sukun asli di Tengah kalimat

 

نَقۡعࣰا

Sebab qof sukun asli ditengah kalimat

Qalqalah Kubro

لَكَنُودࣱ

Sebab dal dhommah tanwin yang disukun karena waqof

 

لَشَهِیدࣱ

Sebab dal dhommah tanwin yang disukun karena waqof

 

لَشَدِیدٌ

Sebab dal dhommah tanwin yang disukun karena waqof

Jadi terdapat 2 jenis qalqalah pada surat al adiyat, dengan lafadz yang telah diuraikan pada tabel, dan juga sebab musababnya.

Hukum Bacaan Ghunnah pada Surat Al-‘Adiyat (ٱلۡعَـٰدِیَـٰتِ)

Ghunnah adalah suara dengung yang enak dalam hidung, yang tersusun dalam huruf mim (م) dan nun (ن). Atau dalam keterangan lain ghunnah adalah ketika ada nun (ن) atau mim (م) yang bertasydid.

Hukum Bacaan Tawjid

Lafadz

Sebab

Ghunnah

إِنَّ رَبَّهُم

Sebab nun bertasydid

 

وَإِنَّهُۥ لِحُبِّ

Sebab nun bertasydid

 

وَإِنَّهُۥ عَلَىٰ

Sebab nun bertasydid

 

إِنَّ ٱلۡإِنسَـٰنَ

Sebab nun bertasydid

Jadi pada Surat Al-‘Adiyat (ٱلۡعَـٰدِیَـٰتِ) ditemukan adanya hukum bacaan mad, hukum bacaan nun sukun dan tanwin, hukum bacaan mim sukun, sifatul huruf (qalqalah dan ghunanh) yang di rincikan pada tabel diatas disertai dengan sebabnya kenapa dihukumi ikhfa’, idgham bilaghunnah, qalqalah, ghunnah, mad ‘Arid, mad iwad dll.

Itulah artikel mengenai Hukum Bacaan Tajwid pada Surat Al-‘Adiyat (ٱلۡعَـٰدِیَـٰتِ) danArtinya semoga bermanfaat, salam dari kami griya waras, see u next time.

 

2 komentar untuk "Hukum Bacaan Tajwid pada Surat Al-‘Adiyat (ٱلۡعَـٰدِیَـٰتِ) dan Artinya"