4 Momen Hari Seorang Muslim Haram untuk Puasa
GW - Puasa merupakan kegiatan yang baik untuk kesehatan, selain dari pada itu puasa juga mendapatkan pahala, inti dari sebuah puasa merupakan menahanya dari hawa nafsu baik nafsu dari makan dan minum, nafsu mengenai Hasrat dan sebagainya.
Puasa adalah menahan lapar dari makan dan minum serta segala perbuatan
yang membatalkannya menurut syariat, waktunya yakni dari terbit fajar hingga
terbenamnya matahari dengan disertai syarat syarat yang ditentukan dalam syariat
tujuanya yakni untuk menngkatkan taqwa dan iman bagi seorang muslimin.
Ada 2 jenis puasa dalam islam yakni puasa sunnah dan puasa wajib, puasa
wajib biasanya dilakukan pada bulan Ramadhan selama 30 hari penuh tanpa putus,
terkecuali untuk Muslimah terdapat sebab yang tidak bisa menunaikannya selama
30 hari penuh, namun berkewajiban untuk menggantinya.
Kemudian untuk puasa sunnah terdapat macam-macam jenisnya dari mulai
puasa senin kamis, puasa mutih, puasa Muharram, puasa syawal puasa daud, krowot,
ada juga puasa yang dilakukan selama setahun penuh namun dalam hal ini terdapat
hari atau momen dimana puasa itu dilarang atau diharamkan atas sebab tertentu. Hari
apa saja yang dilarang puasa ? mengapa dilarang puasa ?
Ada beberapa hadist yang meriwayatkan bahwa pada hari tertentu terdapat
larangan untuk menjalankan puasa baik sunnah maupun badal puasa fardhu. berikut
uraianya :
Hari Tasyrik Tanggal 11, 12, 13 Dzulhijjah
Bulan dzulhijjah jatuh setelah bulan dzulqa’dah, dimana bulan dzulhijjah
ini pada tanggal 10 biasanya bertepatan dengan hari raya qurban atau hari raya
idul adha, dimana hari itu merupakan hari untuk bersenang-senang, makan daging
sembelihan.
Dalam riwayat hadist juga dikatakan oleh Ibnu Abbas RA bahwa Rasulullah
SAW mengirim seseorang untuk mengumumkan “janganlah kalian berpuasa pada hari
ini, karena hari ini merupakan hari untuk makan, minum dan juga bersetubuh”.
وأيام التشريق ثلاثة بعد يوم النحر سميت بذلك لتشريق الناس لحوم الأضاحى فيها
وهو تقديدها ونشرها في الشمس
“Hari Tasyrik adalah sebutan bagi tiga hari (11,12,14 dzulhijjah)
setelah hari nahar (10 dzulhijjah). Tiga hari itu dinamai semikian karena orang-orang
menjemur daging qurban diwaktu tersebut, yaitu dengan mendendeng dan menghampar
daging pada terik matahari” (Al-Imam An-Nawawi, Al-minhaj, Syarah Shahih Muslim
Ibnil Hajjaj, Juz IV).
Kemudian pada sebuah Riwayat (HR Ahmad) Abu Hurairah RA meriwayatkan
bahwa Rasulullah SAW mengutus Abdullah bin Hudzafah untuk mengumumkan kepada
manusia “janganlah kalian berpuasa pada hari ini, karena hari ini merupakan
hari dimana untuk minum, makan dan juga dzikir kepada AllAh SWT”.
Ada sebuah madzab yang mengatakan bahwa puasa pada tanggal tersebut
diperbolehkan dengan sebab tertentu yakni puasa qadha, puasa nazar, dan puasa
kafarat, hal ini diterangkan pada madzhab Syafi’i.
Terkadang perbedaan menjadikan seseorang bingung akan pendirian yang
harus dianut, namun setiap keputusan pasti mempunyai alasan tertentu, seperti
halnya puasa pada hari tasyrik yang dianalogikan seperti halnya sholat. Misal tidak
boleh sholat selepas sholat ashar karena sholat dhuhur lupa tidak sholat
(ketiduran) boleh dilaksanakan sholat qadha dhuhur selepas sholat ashar.
Hari Raya Idul Fitri atau Satu (1) Syawal
Waktu dimana ummat muslim dunia berpesta dan merayakan Idul Fitri karena
peperangan melawan hawa nafsu atau puasa selama 30 hari penuh telah usai, hari
dimana, hari itu merupakan sebuah sambutan suka cita untuk semua muslim kecuali
yang tidak melaksanakanya hahaha.
Dalam sebuah kitab karangan dari Muhammad Fu’ad Abdul Baqi, kurang lebih
demikian “Umar bin Khattab RA berkata : ‘ Pada kedua hari ini Nabi SAW telah melarang
orang berpuasa yaitu pada hari raya idul fitri atau sesudah bulan Ramadhan dan
hari raya Idul Adha sesudah wuquf di arafah (HR Bukhari)
Pada sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim kitab Ashshiyam
juga dijabarkan bahwa haram hukumnya untuk berpuasa pada hari raya Idul Fitri
karena waktu tersebut merupakan waktu untuk berbuka dari puasa Ramadhan.
Hari Syak
Hari syak merupakan hari yang diragukan, apakah masih termasuk bulan sya’ban
atau sudah masuk bulan Ramadhan, harinya biasanya jatuh pada tanggal 30 sya’ban.
Puasa pada hari itu dilarang kecuali sebab tertentu seperti mengganti atau
mengqadha puasa fardhu.
Dalam sebuah hadist diterangkan yakni barang siapa yang berpuasa hari
syak maka dia telah bermaksiat kepada Abul Qasim (Nabi Muhammad SAW) (HR.
Bukhari dan Al Hakim).
Ada juga pendapat yang menjelaskan bahwa puasa pada hari syak itu
hukumnya makruh, yakni sebuah hukum yang boleh dilakukan namun kegiatan itu
tidak disukai oleh Allah SWT. Yakni dalam penjelasan pada matan Al-Ghayyah (Karahiyah
Al-Tahrim).
Hadist yang lain menguatkan bahwa pada hari syak haram untuk puasa yakni
hadits Riwayat (HR. Abu Daud At Tirmidzi) “Pada waktu itu kami berada dirumah
Ammar bin Yasir RA, lalu disuguhi kambing bakar. Ammar berkata makanlah, Sebagian
orang menjauh (menolak). Mereka berkata aku sedang berpuasa Ammar lalu berkata,
siapa saja yang berpuasa pada hari yang diragukan oleh orang-orang, ia telah
durhaka kepada Abu Qasim ( Nabi Muhammad SAW).
Hari Raya Idul Adha Tanggal 10 Dzulhijjah
Idul adha atau dikenal dengan hari raya idul adha merupakan hari raya
ummat muslim yang bertujuan untuk meperingati peristiwa qurban yaitu disembelihnya
nabi Isma’il putra dari Nabi Ibrahim As sebagai wujud kepatuhanya kepada Allah
SWT.
Hari raya idul adha menjadi salah satu bagian dari hari dimana puasa itu
haram hukumnya, salah satu sebab yakni hari dimana seseorang semua bahagia tak
tekecuali. Hal ini telah dijelaskan pada syarah hadits pilihan Bukhari Muslim
karya Abdullah bin Abdurrahman Alu Bassam.
Dari Abu Ubaid, majikan Ibnu Azhar yang namanya Sa’ad bin Ubaid, dia
berkata : aku pernah shalat ied bersama Umar bin Khattab RA, lalu dia berkata ,
ini adalah dua hari (idul fitri dan idul adha), maka Rasulullah SAW melarang puasa
pada dua hari ini, yaitu hari berbuka bagi kalian dari puasa kalian dan hari
yang lain ketika kelian memakan dari hewan qurban kalian.
Jadi ada 4 momen dalam islam, yang diharamkan untuk berpuasa, yakni hari
tasyrik, hari syak, hari raya idul adha, dan hari raya idul fitri. Karena dalam
momen tersebut merupakan momen dimana ummat muslim itu bahagia. selain dari pada momen diharamkan berpuasa ada pula momen dimana seseorang tidak wajib untuk berpuasa yang tentunya dengan syarat dan ketentuan menurut syariat silahkan buka disini.
Itulah hari-hari dimana ummat muslim diharamkan untuk berpuasa, yang
berdasarkan hadits, semoga artikel 4 Momen Hari Seorang Muslim Haram untuk Puasa ini bermanfaat terkhusus untuk penulis,
salam dari kami griyawaras.com.
Hari tasyrik dan syak inikan tdk seterkenal hari idul fitri maupun idul adha, bisa2 bikin orang lupa, coba kedua hari itu dibikin rame juga, klo perlu dibikin jadi hari libur, mgkn bakal seru? 😂
BalasHapusada sebab kenapa Allah haramkan berpuasa pada hari2 yang dinyatakan...
BalasHapus