Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tentang Waqof Sukun Dan Waqof Ibdal ة , ه Tajwid GW

 GW - Apa itu Waqof sukun ? Waqof sukun atau taskin ialah membaca mati pada huruf akhir yang hidup berharokat. Huruf akhir ini harus dibaca terang menurut makhroj dan sifat seperti apa mestinya, seperti dal اللهُ الصَّمَدٌ qalqalah.

Kalau berupa sukun yang dobel dengan huruf sebelumnya seperti لَيْلَة الْقَدْرْ, بِالهَزْلْ huruf akhir dibaca yang jelas tidak boleh dibaca samara tau seperti hilang. Kalau sampai hilang berarti mengurangi huruf Al-Qur’an. Sebab bertemunya huruf mati yang rangkap diwaktu waqof itu berlaku dikalam Arab dengan mutlak. Jadi caranya huruf awal dibaca sukun dulu apa mestinya terus membaca sukunya huruf akhir. Seperti : قُل إلعفْو (kulil afw) ألرَّأىْ (arroiyy) وَالْبَغْيْ (walbagyi)

Kalau berupa huruf yang rangkap dengan syiddah, ditasydidkan dulu kemudian waqof sukun, seperti أُجُوْرَهُنّ, بِهِنَّ , فَأَتَمَهُنَّ nunya didengungkan agak lama kadar satu alif.

مِنْكَ (Miingk), مِن الْاِنْس  (Minal Iinyes)Nunnya diikhfa’kan dengan berdengung dulu kemudian baru membaca sukunya kaf dan sin dengan bersifat hams.

عَدُوّ , ألنَّبِيْ ,مُسْتَقَرّ , يَغُلّ Wawu, ya, ro, dan lam syiddah itu, ditekan secukupnya, tidak lama-lama.

Kalau sebelum huruf akhir berupa mad lazim, maka harus tetap dibaca tul 3 alif seperti صَوَآفَّ, ولاَجَآنّ waaa 3 alif dulu lalu membaca fa’ tasydid, jaaa 3 alif dulu kemudian membaca nun dengan ghunnah agak lama. Kalau berupa mad wajib seperti نَشَآء, وَالسُّوْء, ألمُسيء   Tidak boleh dibaca qosor bahkan wajib tawassut panjang2 atau 2 setengah alif, malah boleh 3 alif . kalau berupa ha’ dhomir atau mad shilah seperti بإِذْنِه, أَخْلَدَهْ ketika diwaqofkan ha’nya dibaca mati. Termasuk juga ha’nya فِيْهِ dibaca فِيْهْ ha’nya fiihi mati, dibaca fiih.

Waqof Ibdal

Apa itu waqof ibdal ? waqof ibdal merupakan waqof yang menggantikan, waqof yang mengganti huruf itu ada dua :

Isim mu’annas yang beralamat ta’ marbuthoh (ـة) kalau waqof ta’ itu diganti ha’ (menjadi terbaca ha’ mati) seperti رَحْمَة dibaca رَحْمَهْ . kalau berupa ta’ majruroh (ت) seperti رَحْمَتْ, أُمَّهتْ ini tetap dibaca ta’, tidak diganti menjadi ha’.

Isim yang dinasobkan dengan tanwin fathah kalau diwaqofkan tanwin ini diganti alif mad, dinamakan mad ‘iwa. Panjangnya kadar satu alif atau dua harakat, tidak bolleh dipanjangkan lagi. Seperti waqof pada سَوَآءَ, عَلِيْمًاقَدِيْرَا

Berkata syaikh ibnu malik dalam Alfiyahnya :

تنويناإثرفتح اجعل ألفا # وقفاوتلوغيرفتح احذفا

Tanwin fathah dijadikan alif ketika waqof, kalau selainya dibuang atau menjadi dibaca sukun

seperti : كَثِيْرًا وَنِسَآءَ, عَلِيمًاقَدِيرَا, بَصِيْرٌ, بِقادِرٍ

Itulah artikel mengenai Tentang Waqof Sukun Dan Waqof Ibdal ة , ه Tajwid GW semoga bermanfaat, salam kami griyawaras.com see u next time.

GW Berbagi 

Belajar : Akhlak

Belajar : Fiqih

Belajar : Tajwid

Posting Komentar untuk "Tentang Waqof Sukun Dan Waqof Ibdal ة , ه Tajwid GW"