Tentang Tanda Baca dan Perkembangannya FM GW
GW - Disini saya nukil dari buku fathul mannan karangan “KH.Maftuh Basthul Birri” bab tanda baca dan perkembanganya.
Perkembangan tanda baca
yang terpakai dalam mushaf dari zaman ke zaman yang menjalur adalah sebagai
berikut :
Dizaman Rasulullah SAW. Demikian
pula dizaman para sahabat Ra. Belum terdapat salah baca. Maka tulisan Al-Qur’an
masih gundul pacul alias polos belum ada tanda bacanya sama sekali.
Dizaman tabi’in mulai
terdapat salah baca pada I’robnya akhir kalimah. Maka Abdul Aswad ad_dualiy
adalah orang pertama yang meletakkan I’robnya pada Mushaf. Yaitu fathah dengan
titik di atas huruf, kasroh dengan titik di bawah huruf, dhommah dengan titik
disamping kiri huruf dan tanwin dengan menambah titik/dobel, sedangkan sukun
dikosongkan. Hanya itu saja dan hanya bertempat pada setiap akhir kalimat saja
dan dengan tinta merah.
Setelah ini kemudian
terjadi salah baca didalam huruf-huruf. Maka Nasr bin ‘Asim dan Yahya bin Ya’mur
keduanya ini adalah murid Abdul Aswad menemuka jalan keluar dengan memberi
titik pada 14 huruf, yaitu :
ب ت ث ج خ ذ ز ش ض ظ غ ف ق ن
Makin lama orang Islam
bertambah banyak dan luas daerahnya. Maka bertambah banyaklah kebodohan mereka,
dan bertambah hajat mereka untuk mengenali Al-Qur’an, maka Imam Khalil bin
Ahmad pahlawan ilmu nahwu dan pahlawan
tanda baca tampil menyumbangkan idenya yang sangat berharga. Dimana beliau
terpaksa merombak karya Abul Aswad dan menggantinya dengan aturan yang sampai
sekarang kita pakai. Asal mulanya hanya sederhana kemudian dikembangkan dan
disempurnakan oleh para penerusnya yang sehingga sampai pada keadaan terakhir
ini ditentukan dan ditetapkan satu model untuk keseragaman oleh para pejuang
Mushaf Mesir dengan kaidah-kaidahnya yang paten / baku sulit akan dikembangkan
lagi.
Bacalah seperti kitab Dalillul
Hairan syarah Mauriduz zam-an bab dobt (tanda baca), disana diterangkan komplit
dan diterangkan bahwa imam Khalil adalah pahlawan bahasa arab, nahwu, sorof, ‘arud,
rosm Al-Qur’an dan tanda bacanya. Beliau adalah ‘abud, Zahid, waro’. Shalat subuh
dengan wudhu’ isya’ selama 40 tahun. Mari kita sekarang ikut tanda bacanya yang
menjalur ini agar kita mendapat barokah dari mereka semua para al-marhumin. Amin.
Inilah salah satu tanda
baca yang sudah sempurna perkembangannya, mampu menjangkau segala-galanya :
- Mampu memelihara keorisinilan Rosm Ustmanynya.
- Mampu untuk keseragaman dan kesatuan umat sedunia dengan segala tingkatannya, tingkat rendah cukup dilewatkan dulu (tidak usah dipelajari diperdalam), tingkat menengah dan atas mampu digali ilmunya yang banyak dikandung di dalamnya (tanda baca tidak hanya dibaca oleh yang dangkal belajarnya).
- Mampu melayani bacaan yang lebih dari satu jika diperlukan, seperti hamzah wasol tidak diharokati. Memang Al-Qur’an tidak menetapi satu bacaan.
- Mampu menanggulangi atau menolak serangan musuh. Mampu dikritisi tidak akan kalah dengan tanda bacanya Mushaf lain.
Ikutilah Sebagian uraiannya berikut ini. Uraian nanti bukan lah sekedar perasaan otak saja, tapi adalah hasil tela’ahan dari kitab-kitab standar Rosm Qur’an bab tanda baca dan dalam mengolak-alik tanda bacanya Mushaf lain yang bermacam-macam.
Tanda bacanya mushaf mesir bukanlah barang atau penemuan baru. Siapa yang mengatakan baru berarti memperlihatkan kebodohannya. Justru tanda baca yang baru adalah tanda baca selain Mushaf Mesir. Tanda baca Mushaf kita yang bermacam-macam modelnya itu jelas penemuan baru (belakangan) oleh orang-orang yang tidak mengerti asal-usulnya tanda baca ciptaan para orang-orang yang mampu menjadi pahlawannya dari sejak Imam al-Khalil dan seterusnya.
Orang sekarang belum
pernah menela’ah kitab-kitab tanda baca sudah berani membikin aturan sendiri,
masak kita mau ikut dengan orang-orang yang tak akan mampu menjadi pahlawannya.
Karena tanda bacanya Mushaf kit aitu jelas tidak mampi dikritisi.
Wallahu’alam. ‘Ala hadiniyah liridhoIllah KH.Maftuh Basthul Birri Alfatihah !.
GW Berbagi
Belajar : Akhlak
Belajar : Fiqih
Belajar : Tajwid
Posting Komentar untuk "Tentang Tanda Baca dan Perkembangannya FM GW"