Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

20 Cara Berbakti Kepada Kedua Orang Tua GW

GW – Birulwalidaini atau (berbakti kepada kedua orang tua) merupakan keharusan karenan sebab adanya anak itu dari adanya kedua orang tua, didalam Al-Qur’an diterangkan yakni وَقَضى ربّك ان لاتعبدواالاّ إيّا ه وبالوالدين إحسانا Yang maksudnya adalah dan Allah SWT memerintahkan dan menetapkan supaya kalian janganlah menyembah selain Alah SWT dan agar selalu berbuat baik kepada kedua orang tua yakni bagus-bagusi dan membahagiakannya.

Kemudian bagaimana caranya untuk membahagiakan dan membagus-bagusi ? apakah harus dengan membelikan mobil, rumah, tanah berhektar-hektar atau bagaimana ? dibawah ini nanti akan dibahas mengenai bagaimana cara untuk berbakti kepada kedua orang tua.

Cara Berbakti Kepada Kedua Orang Tua

Menurut kyai Masrokhan dalam bukunya terdapat banyak sekali cara untuk berbakti kepada orang tua, salah satu caranya yakni mendoakan dan memintakan maaf atas kesalahan orang tua kepada Allah SWT ketika habis sholat fardhu merupakan bentuk cara untuk birulwalidain, tidak harus membelikan mobil dan sebagainya, syukur-syukur bisa membelikan alhamdulillah, namun hal itu tidak dianjurkan karena dunia sifatnya hanya lah sementara, akan tetapi misalkan birulwalidaini dengan membayarkan hutang orang tua, itu malahan lebih bagus lagi.

Didalam kitab karanganya Kyai Masrokhan bahwa cara untuk birulwalidaini ini ada 20 diantaranya sebagai berikut :

  • Ketika diberi nasihat oleh orang tua sebaiknya itu mendengarkan, diam dan menerima walaupun nasihatnya tidak sesuai dengan keinginan diri, baiknya tidak membantah dan malahan balik menasihati orang tua, hal ini untuk menjaga hati dari kedua orang tua.
  • Tidak boleh membantah walaupun hanya satu kata saja, bahkan untuk berkata hush saja tidak boleh, hati orang tua akan sakit mendengar itu. Oleh karena itulah jaga perkataan dan jaga untuk mengontrol diri sebagai anak yang telah dilahirkan dan ada didunia ini.
  • Selalu terlihat senang, jangan memperlihatkan wajah dengan raut muka yang marah dan tidak senang (besengut).
  • Menggunakan bahasa krama yang baik, bagaimana dengan bahasa-bahasa yang lain ? baiknya menggunakan bahasa yang baik digunakan dan tidak menyakiti hati orang tua, begitupun hal ini juga berlaku ketika ingin mengungkapkan perkara dihati kepada orang tua sekalipun itu perkara yang berat haruslah di ungkapkan dengan kata-kata yang baik dan tidak menyakiti.
  • Membantu perkara yang menjadi repotnya orang tua tanpa harus meminta sepesepun upah. Misalkan orang tua lagi repot membuat proposal proyek sebagai anak misalkan bisa harusnya dengan tanpa di suruhpun menawarkan diri untuk membantu, contoh lain misalkan orang tua lagi repot panen padi disawah tidak ada yang bantu buat panen, sebagai anak menawarkan diri untuk membantu.
  • Jangan sekali-kali mengambil barang orang tua, kalo belum mendapatkan izin, baiknya meminta izin dengan baik.
  • Ketika ada tamu, baiknya sebagai anak untuk menjaga hormatnya orang tua, tidak boleh menjelek-jelekkan.
  • Bilamana disuruh oleh orang tua baiknya dilakukan dengan ikhlas dan cepat-cepat untuk dilaksanakan, asalkan itu adalah perkara yang baik sesuai dengan syariat dan tidak dilarang oleh agama.
  • Seorang anak tidaklah boleh meminta ini dan itu sedangkan orang tuanya saja tidak mampu untuk menuruti kesemuanya itu, sebaiknya mengerti dengan keadaan yang ada, dan lebih mengerti orang tua.
  • Seoarang anak tidak lah boleh memerintahkan orang tua dalam hal apapun. Bagaimana kalo orang tua sudah tua dan lupa-lupa tidak mau sholat, boleh untuk mengingatkan dengan kata yang baik dan dianjurkan.
  • Tidaklah boleh seorang anak itu memanggil orang tua dengan sebutan nama bapak atau ibunya, karena perkara itu, tidaklah sopan begitupun juga tidak boleh memanggil dengan keadaan keras.
  • Tidaklah boleh sebagai seorang anak mengungkit-mengungkit keadaan orang tua dan apa-apa yang telah diberikan.
  • Memintakan maaf bapak ibu ketika selasai sholat fardhu atau sholat lima waktu.
  • Jangan sampai membuat malu orang tua.
  • Jangan lah bertengkar dengan sesama sodara atau pun dengan orang tua sendiri.
  • Ketika sebagai anak telah mampu dan sisa untuk makan, baiknya untuk pengertian terhadap orang tua. Jangan pelit untuk berbagi kepada orang tua.
  • Didepan orang banyak sebagai seorang anak tidak lah boleh grusa grusu atau besengut.
  • Ketika bepergian baiknya orang tua itu didepan, cara ini itu untuk menghormati orang tua. Misalkan naik mobil yakni baiknya duduknya berada dikursi yang depan sebelahnya sopir bukan berarti didepan berada diatas cap mobil atau didepanya mobil.
  • Apa-apa yang menjadi keinginan orang tua itu baiknya diikhtiarkan atau diusahakan.
  • Sebagai anak tidaklah boleh membangga-banggakan harta orang tuanya, baiknya untuk bersikap biasa saja dan tetap ta’dhim yang andab ashor.

Jadi itulah bebearapa cara untuk birulwalidaini, baiknya di taati dan dilakukan, jangan sampai untuk melanggar, karena hal itu akan menyakiti dan membuat luka hati orang tua. Karena sejatinya orang tua itu bagaikan Qur’an tua, malati dengan keadaannya yang sudah usang namun tetap harus dihormati dan diagungkan.

GW Berbagi 

Belajar : Akhlak

Belajar : Fiqih

Belajar : Tajwid

Itulah artikel mengenai 20 Cara Berbakti Kepada KeduaOrang Tua GW semoga bermanfaat untuk penulis khusunya, begitupun juga untuk pembaca, salam dari kami griyawaras.com see u next time.

Saran Video Trending Fokus Artis

Posting Komentar untuk "20 Cara Berbakti Kepada Kedua Orang Tua GW"